Rabu, 08 April 2009

Momentum Trading "STODEX"



Ada begitu banyak pendekatan analisa yang dilakukan oleh investor maupun trader dalam perdagangan berjangka dalam hal ini stodex dan yang paling sulit dari semua itu adalah Momentum Trading, karena hal ini merupakan teknik yang berhubungan langsung dengan indicator yang digunakan dalam menentukan entry point untuk masuk pasar dan pada umumnya teknik ini juga digunakan dalam bertransaksi instrumen keuangan lainnya.Ada dua kondisi pergerakan harga yang biasa digunakan dalam memilih momentum trading.

Yang pertama ; Trading Trend adalah suatu keadaan dimana pergerakan harga dalam keadaan up trend alias bullish maupun dalam keadaan down trend alias bearish dan juga dalam keadaan Sideways Trend.Yang dimaksud dengan up trend (Bullish) adalah suatu pergerakan harga yang berkecendrungan membentuk harga tertinggi secara terus-menerus dan down trend (bearish) merupakan kebalikannya yaitu suatu pergerakan harga yang berkecendrungan membentuk harga terendah secara terus-menerus.Sementara sideways trend suatu pergerakan harga dengan rata-rata pergerakan tertinggi dan terendah relatif stabil.Indicator yang secara umum biasa digunakan dalam trading trend ini adalah dengan menentukan Support Lines dan Resistance Lines.Artinya entry point dilakukan ketika harga menembus Support Lines maupun Resistance Lines.Yang dimaksud dengan Support Lines adalah sekelompok harga-harga terendah yang pernah terjadi sebelumnya dan membentuk suatu kekuatan harga yang diyakini sulit untuk dilalui oleh pergerakan harga pada masa berikutnya dan Resistance Lines merupakan sebaliknya.Dalam trading trend ini biasanya entry market sangat sering dilakukan oleh investor maupun trader sehingga volume transaksi biasanya sangat besar dan resiko trading juga dapat diminimalkan apabila dilakukan dengan kosisten dan disiplin.

Yang kedua ; Trading Range adalah suatu strategi bertransaksi dengan menghitung pergerakan harga rata-rata setiap harinya yang dijadikan sebagai dasar untuk menentukan entry point.Artinya investor maupun trader akan entry market ketika range pergerakan harga sudah mencapai range pergerakan harga rata-rata harian yaitu dengan melihat High-Low pada hari itu.Teknik trading yang biasanya digunakan para investor maupun trader yang menggunakan momentum ini adalah Buy Low and Sell High.Investor maupun trader akan entry market ketika harga dekat High dan dekat Low.Alasan yang umum memilih teknik ini sebagai dasar entry market adalah adanya keyakinan Retracement terhadap pergerakan harga ketika sudah mencapai range pergerakan harga rata-rata harian.Artinya retracement akan terjadi ketika harga telah mencapai harga tertentu sesuai dengan perhitungan range harga yang dilakukan sebelumnya.Yang dimaksud dengan Retracement adalah suatu koreksi yang terjadi dari pergerakan harga keatas (Bullish) maupun kebawah (bearish) dan biasanya akan menjadi Support atau Resistance untuk pergerakan harga selanjutnya dan batas imajiner yang diyakini pada umumnya adalah sebesar 33%, 50% dan 66%.Tips dari saya adalah pilihlah Momentum Trading yang sesuai dengan karakter anda dan lakukanlah secara konsisten dan disiplin sehingga sukses untuk mendulang untung bertransaksi Stodex ini dapat Anda peroleh.

Kamis, 02 April 2009

Tingkah Laku Investor & Trader" STODEX"



Dalam dunia perdagangan berjangka ada dua jenis perilaku setiap hari dapat diamati yang menjadi fenomena biasa yang dilakukan para investor dan trader.Yang pertama : Investor atau Trader itu Risk Averse (menghindari resiko) ketika sedang memiliki posisi Potensial Profit (Floating Profit).Yang kedua : Ketika sedang memiliki posisi Potensial Rugi (Floating Loss), investor maupun trader cendrung menjadi seorang Risk Taker (pengambil resiko).

Contohnya ; Seorang investor atau trader mengambil posisi beli Kospi di harga 163.20 di pagi hari, kemudian harga tersebut naik menjadi 164.20, seorang analis mengetahui dan mengatakan bahwa masih berpeluang untuk naik sampai dengan harga 170.30 dan berpeluang turun ke harga semula.Apabila investor dan trader dihadapkan pada kondisi seperti ini, sebagian besar investor dan trader akan menjadi Risk Averse dan memutuskan untuk melikuidasi posisinya di harga 164.20.Dengan memperoleh keuntungan sebesar 100 point ini, investor dan trader merasa menang dan menilai keputusannya adalah tepat. Setelah posisinya dilikuidasi ternyata adalah benar bahwa harga masih berlanjut naik sampai dengan harga 170.30 dan terjadilah penyesalan.Penyesalan ini sebenarnya adalah karena alasan lainnya yaitu ; decreasing sensitivity, bahwa keuntungan sebesar 610 point berikutnya (dari harga 164.20 menjadi 170.30) memberikan kepuasan yang lebih kecil dari pada keuntungan sebesar 100 point pertama.

Sekarang misalkan keadaan sebaliknya yang terjadi bahwa harga turun dari posisi belinya, ketika seorang analis mengatakan sesi siang harga berpeluang sama besar untuk naik sebesar 300 point atau masih berlanjut turun sebesar 300 point. Dalam situasi seperti ini, hampir dapat dipastikan investor maupun trader akan memilih untuk mempertahankan posisinya dengan posisi floating loss alias Risk Taker. Tips dari saya, biasakanlah membuat rencana trading yang memuat target profit dan batasan loss sebelum bertransaksi di stodex ini dan dilakukan dengan disiplin, karena faktor ini merupakan salah satu kunci sukses untuk Mendulang Untung di bisnis Stodex Futures ini.